Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
BeritaKedu RayaPilkada

Survei Pilkada Temanggung Dipertanyakan

×

Survei Pilkada Temanggung Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Pilkada Temanggung
Ilustrasi Pilkada Temanggung

Survei Pilkada Temanggung Dipertanyakan. Baru-baru ini, Archy Research and Strategy merilis hasil survei menjelang dilaksanakannya Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Kabupaten Temanggung 2024.

Dalam temuannya, tingkat popularitas petahana bupati Muhammad Al Khadziq mencapai 57,4 persen menurut hasil survei tersebut.

Disusul kemudian pada posisi kedua adalah petahana wakil bupati Heri Ibnu Wibowo sebesar 19 persen, posisi ketiga Eni Maulani Saragih 12 persen.

Kemudian di posisi keempat adalah Hary Agung Prabowo sebesar 3,5 persen, posisi kelima ada nama Yunianto 3,4 persen, dan posisi keenam Bima Alugoro 2,7 persen. Sementara itu, yang belum menentukan pilihan 2 persen.

Menurut Direktur Operasional Archy Research and Strategy M. Fitriady di Temanggung, Jawa Tengah, Senin (24/6/2024), tingginya popularitas nama petahana (incumbent) diakibatkan oleh tingkat kepuasan masyarakat Kabupaten Temanggung terhadap petahana di atas 90 persen.

Dipertanyakan

Menanggapi hasil survei tersebut, Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Publikasi Pusaka Media Nusantara, Edi Purwanto memberi beberapa catatan penting.

“Survei yang dilakukan Archy tersebut sebetulnya tentang popularitas dan kepuasan publik atau survei untuk mengukur elektabilitas? Saya belum baca keseluruhan hasilnya, tetapi jika membaca yang ramai di media, dipersepsikan atau diframing bahwa angka 57,4 persen itu tingkat elektabilitas,” katanya di Semarang, Rabu (26/6/2024).

Edi menambahkan, tingkat popularitas petahana yang di angka 57,4 persen sebetulnya angka yang cukup riskan. Sebab, pada umumnya petahana lebih dikenal luas oleh masyarakat karena kinerjanya selama periode menjabat.

“Popularitas petahana umumnya di angka lebih dari 80 persen. Karena ini menyangkut kenal atau tidaknya responden terhadap calon dimaksud. Beda lagi dengan akseptabilitas dan elektabilitas,” ujar Edi.

Sementara itu, hasil survei Archy yang menempatkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Al Khadziq yang mencapai 90 persen, dinilai tidak linear dengan tingkat popularitasnya yang hanya 57,4 persen.

Rekomendasi:  Berita Hukum dan HAM Viral dalam Sepekan

“Kalau tingkat kepuasan mencapai 90% seharusnya secara logika, tingkat popularitasnya tidak akan jauh dari angka itu,” kata Edi menambahkan.

Sementara itu, dari  tingkat popularitas petahana Al Khadziq yang di angka 57,4 persen tersebut juga belum diketahui berapa tingkat kedisukaan (akseptabilitas) dan keterpilihan (elektabilitas).

“Sehingga menimbulkan pertanyaan bagi publik, motivasi survei ini apa? Kalau untuk bahan propaganda dan konsultasi, seharusnya lebih komprehensif dan lebih masuk akal,” tandas Edi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *