Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
BeritaOpini

Menuju Jawa Tengah Bungah

×

Menuju Jawa Tengah Bungah

Sebarkan artikel ini

Sementara itu, kita jauh tertinggal dengan provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa. Sebut saja Provinsi Maluku Utara (76,34), Kalimantan Utara (76,33), Maluku (76,28), Jambi (75,17), Sulawesi Utara (74,96), Kepulauan Riau (74,78), Gorontalo (74,77), Papua Barat (74,46), Sulawesi Tengah (74,46), dan Sulawesi Tenggara (73,98).

Indeks kebahagiaan ini oleh BPS didefinisikan sebagai alat ukur pembangunan untuk melihat persepsi masyarakat tentang apa yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Para peneliti kerap menggunakannya sebagai parameter untuk memotret hasil pembangunan secara komprehensif.

Kita berharap, ada kandidat gubernur yang memerhatikan aspek kebahagiaan ini sebagai titik pijak dalam merumuskan visinya. Penulis kira, diksi Mewujudkan Jawa Tengah Bungah, bisa menjadi alternatif untuk memperkaya visi, misi dan program kandidat.

Pemerintahan yang Membahagiakan

Menurut BPS, indeks kebahagiaan merupakan refleksi tingkat kebahagiaan yang meliputi aspek-aspek kepuasan terhadap; kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan dan keamanan.

Penelitian menunjukkan, terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan publik pemerintah dan kebahagiaan masyarakat. Yi Zhou Ding (2022) misalnya, menengarai bahwa kualitas layanan publik yang disediakan pemerintah menyebabkan peningkatan yang memuaskan dan berdampak pada positifnya dimensi-dimensi kebahagiaan.

Karena itu, ke depan diperlukan peningkatan pelayanan publik terutama di bidang pendidikan, kesehatan, perizinan, perhubungan, perpajakan, dan seterusnya. Beberapa catatan penting dalam perbaikan pelayanan publik di antaranya; pertama, mengoptimalkan inovasi khususnya dalam layanan teknologi digital yang adaptif dengan kebutuhan masyarakat digital dewasa ini. Kedua, pemerintah provinsi perlu mendorong kabupaten/kota untuk segera membangun dan menerapkan pelayanan terintegrasi melalui penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP).

Sementara itu, dalam penelitian Angela, dkk (2015) pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita regional memiliki dampak positif terhadap dimensi-dimensi kebahagiaan, khususnya pada aspek pekerjaan dan pendapatan rumah tangga. Dalam kaitan ini, diperlukan terobosan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional melalui peningkatan PDRB perkapita.

Rekomendasi:  Data Nilai Tukar Petani Jawa Tengah

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi antara lain; penyediaan dan perbaikan infrastruktur pendukung, terciptanya iklim investasi yang kondusif, fasilitasi terciptanya wirausaha baru, serta melakukan upaya kerjasama antardaerah.

Di samping itu, diperlukan pula upaya-upaya untuk memperkuat kohesi sosial dalam kehidupan masyarakat dengan memperhatikan aspek-aspek keagamaan serta pelestarian kearifan dan budaya lokal.

Pada akhirnya, Pilkada Jawa Tengah November mendatang menjadi momentum emas bagi masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik yang mampu menjadi nahkoda menuju Jawa Tengah Bungah. Sebab, meminjam Yudi Latif (2024), momentum politik berperan penting dalam memfasilitasi kondisi yang diperlukan untuk menumbuhkan kebahagiaan. (*)

Penulis adalah Wakil Ketua Garda Bangsa Jawa Tengah dan Mahasiswa Program Doktoral IPDN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *