Puncaknya, pada Februari 2022 angka pengangguran mencapai 1,19 juta jiwa (5,75 persen), kondisi itu mulai membaik di Februari 2023 menjadi 1,10 juta jiwa (5,24 persen) dan terkini pada Februari 2024, jumlah penganggur 0,94 juta jiwa atau 4,39 persen.
“Tren TPT terus menurun. TPT Februari 2024 mendekati sebelum pandemi sebesar 4,39 persen ini, menimbulkan sentimen positif membaiknya kondisi ketenagakerjaan di Jawa Tengah,” tuturnya.
Sementara, imbuh Dadang, bila dilihat dari partisipasi angkatan kerja (TPAK), perempuan lebih banyak mendominasi dibanding laki-laki.
“Selama setahun terakhir, peningkatan TPAK penduduk perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. TPAK laki-laki turun 1,41 persen poin, dibanding Februari 2023 menjadi 84,13 persen. Sementara TPAK perempuan meningkat 1,18 persen poin menjadi 60,30 persen,” jelas Dadang.